Berikut adalah penjelasan mengenai Kerangka Kerja dan Standar Keamanan Cyber artikel Gambaran Umum Tentang Keamanan Cyber:
Kerangka Kerja dan Standar Keamanan Cyber
Keamanan cyber yang efektif memerlukan pedoman yang jelas dan terstruktur untuk melindungi sistem dan data dari ancaman yang terus berkembang. Kerangka kerja dan standar keamanan cyber adalah alat penting yang membantu organisasi dalam merancang, mengimplementasikan, dan mengelola kebijakan serta prosedur keamanan. Kerangka kerja ini memberikan panduan praktis untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengatasi risiko keamanan, sedangkan standar menetapkan persyaratan teknis dan kebijakan yang harus dipatuhi.
Apa itu Kerangka Kerja Keamanan Cyber?
Kerangka kerja keamanan cyber adalah seperangkat pedoman yang terstruktur yang dirancang untuk membantu organisasi melindungi aset informasi mereka dari ancaman yang terus berkembang. Kerangka kerja ini berfungsi sebagai alat untuk mengelola risiko dan memastikan bahwa langkah-langkah keamanan yang diambil sesuai dengan kebutuhan bisnis, kepatuhan regulasi, serta ancaman yang dihadapi. Kerangka kerja biasanya mencakup langkah-langkah yang dapat diambil untuk membangun dan memelihara sistem keamanan yang komprehensif.
Kerangka Kerja Keamanan Cyber yang Populer
-
NIST Cybersecurity Framework (NIST CSF)
The National Institute of Standards and Technology (NIST) telah mengembangkan Kerangka Kerja Keamanan Cyber yang banyak digunakan oleh organisasi di seluruh dunia, baik itu sektor publik maupun swasta. NIST CSF memberikan panduan untuk mengenali, menilai, dan mengelola risiko keamanan serta memastikan keberlanjutan operasional.-
Lima Fungsi Utama NIST CSF:
-
Identify (Mengidentifikasi): Menilai aset, risiko, dan kerentanannya.
-
Protect (Melindungi): Mengimplementasikan perlindungan untuk melawan ancaman yang diketahui.
-
Detect (Mendeteksi): Mendeteksi serangan atau pelanggaran sistem.
-
Respond (Merespons): Menanggapi insiden keamanan secara efektif.
-
Recover (Memulihkan): Memulihkan dan memperbaiki sistem yang terkena dampak serangan.
-
-
-
ISO/IEC 27001
ISO/IEC 27001 adalah standar internasional untuk sistem manajemen keamanan informasi (ISMS). Standar ini memberikan kerangka kerja untuk merancang, mengimplementasikan, memelihara, dan meningkatkan keamanan informasi di dalam organisasi. Standar ini mencakup risiko terkait dengan aset informasi dan proses-proses yang perlu diikuti untuk melindungi informasi tersebut.-
Tujuan ISO/IEC 27001:
-
Menyediakan struktur yang jelas untuk melindungi informasi dalam organisasi.
-
Mengidentifikasi risiko keamanan yang mungkin terjadi dan cara mengelolanya.
-
Menyusun prosedur tanggap darurat dan pemulihan yang efektif setelah serangan.
-
-
-
CIS Controls
The Center for Internet Security (CIS) mengembangkan CIS Controls, yang merupakan daftar kontrol keamanan yang disarankan untuk mengurangi risiko serangan siber. CIS Controls menyarankan 18 kontrol yang dirancang untuk meningkatkan postur keamanan organisasi, dengan fokus pada langkah-langkah yang dapat segera diimplementasikan untuk mencegah serangan umum seperti ransomware dan malware.-
CIS Controls fokus pada hal-hal berikut:
-
Pengelolaan aset perangkat keras dan perangkat lunak.
-
Penguatan kontrol akses dan autentikasi.
-
Pemantauan dan penanggulangan ancaman secara real-time.
-
Keamanan data dan komunikasi.
-
Pengelolaan konfigurasi dan pengaturan keamanan.
-
-
-
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies)
COBIT adalah kerangka kerja yang dirancang untuk manajemen dan tata kelola TI. COBIT membantu organisasi mengelola risiko yang terkait dengan teknologi informasi serta mencapai tujuan keamanan siber dengan cara yang terstruktur. COBIT lebih menekankan pada pengelolaan proses dan memberikan panduan tentang bagaimana TI dapat mendukung strategi bisnis.-
Fungsi COBIT:
-
Pengelolaan proses dan kepatuhan terhadap standar.
-
Integrasi keamanan ke dalam proses bisnis.
-
Penilaian risiko dan penerapan kontrol untuk mengurangi dampaknya.
-
-
Standar Keamanan Cyber yang Penting
-
ISO/IEC 27002
ISO/IEC 27002 adalah standar internasional yang memberikan panduan praktik terbaik untuk pengelolaan keamanan informasi. Standar ini digunakan untuk menilai dan mengimplementasikan kebijakan keamanan informasi yang efektif di organisasi, memberikan pedoman tentang kontrol fisik, operasional, dan teknis yang diperlukan untuk melindungi data.-
Kontrol Keamanan yang dibahas oleh ISO/IEC 27002 meliputi:
-
Kebijakan keamanan informasi.
-
Keamanan sumber daya manusia.
-
Keamanan fisik dan lingkungan.
-
Keamanan komunikasi dan operasi.
-
Pengelolaan akses dan kontrol.
-
-
-
GDPR (General Data Protection Regulation)
Meskipun bukan sepenuhnya standar keamanan cyber, GDPR adalah peraturan Uni Eropa yang mengatur perlindungan data pribadi. GDPR mengharuskan organisasi untuk melindungi data pribadi individu dan mengelola data dengan cara yang transparan dan aman. Organisasi yang tidak mematuhi GDPR dapat dikenakan denda yang sangat besar.-
Kewajiban Utama GDPR:
-
Melakukan penilaian dampak terhadap data pribadi.
-
Menyediakan langkah-langkah pengamanan yang tepat untuk melindungi data.
-
Memastikan adanya hak akses bagi individu terhadap data mereka.
-
Menjaga keamanan data dalam perjalanan dan penyimpanan.
-
-
-
PCI-DSS (Payment Card Industry Data Security Standard)
PCI-DSS adalah standar yang mengatur keamanan data untuk pembayaran kartu kredit dan transaksi finansial. Standar ini berfokus pada perlindungan data pelanggan yang melakukan transaksi dengan kartu kredit atau debit.-
Kriteria PCI-DSS mencakup:
-
Pengelolaan akses dan kontrol autentikasi.
-
Pengamanan sistem transaksi dan data kartu.
-
Pemantauan transaksi secara real-time untuk mendeteksi pelanggaran.
-
-
-
NIST SP 800 Series
NIST Special Publication (SP) 800 Series adalah kumpulan panduan dan standar yang dikembangkan oleh NIST untuk meningkatkan keamanan teknologi informasi. Serangkaian publikasi ini mencakup topik mulai dari manajemen risiko, keamanan sistem informasi, hingga cara melindungi data sensitif.-
Contoh:
-
NIST SP 800-53: Kontrol Keamanan untuk Sistem Informasi.
-
NIST SP 800-171: Perlindungan Informasi Terbatas di Luar Pemerintah.
-
-
Manfaat Mengadopsi Kerangka Kerja dan Standar Keamanan Cyber
-
Meningkatkan Keamanan: Menggunakan kerangka kerja dan standar yang diakui membantu organisasi dalam membangun sistem keamanan yang kuat dan terstruktur.
-
Mengurangi Risiko: Dengan mematuhi standar keamanan yang terbukti efektif, organisasi dapat meminimalkan potensi kerugian yang diakibatkan oleh pelanggaran keamanan.
-
Kepatuhan Terhadap Regulasi: Kerangka kerja dan standar sering kali mencakup persyaratan hukum dan regulasi, membantu organisasi memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
-
Meningkatkan Reputasi: Organisasi yang mengadopsi standar tinggi dalam keamanan cyber akan mendapatkan kepercayaan lebih besar dari pelanggan, mitra bisnis, dan regulator.
Kesimpulan
Kerangka kerja dan standar keamanan cyber memberikan panduan dan struktur yang diperlukan untuk melindungi aset informasi dan meminimalkan risiko. Mengadopsi kerangka kerja seperti NIST CSF atau standar seperti ISO/IEC 27001 dapat membantu organisasi menciptakan postur keamanan yang lebih kuat, memastikan kepatuhan regulasi, dan melindungi data sensitif dari ancaman yang terus berkembang.
Keamanan cyber yang efektif memerlukan pendekatan yang terorganisir dan terstruktur. Menggunakan kerangka kerja dan standar keamanan yang tepat adalah langkah awal yang penting untuk memastikan sistem Anda tetap aman dan terlindungi.
0 Komentar