Berikut adalah tren serangan dan ancaman siber terbaru yang perlu diwaspadai pada tahun 2025, berdasarkan data dan laporan terkini:
🔐 Tren Serangan Siber Terbaru di 2025
1. Ransomware Masih Dominan
Ransomware tetap menjadi ancaman utama di tahun 2025. Serangan ini tidak hanya menargetkan individu, tetapi juga organisasi besar dan sektor kritis. Misalnya, serangan terhadap Toronto Zoo dan UnitedHealth pada awal 2024 menunjukkan dampak signifikan terhadap layanan publik dan kesehatan .Kaspersky
2. Serangan Rantai Pasokan (Supply Chain Attacks)
Serangan terhadap penyedia layanan dan produsen perangkat keras/software meningkat. Penyerang menargetkan bagian hulu rantai pasokan untuk menyusupkan malware ke dalam sistem konsumen mereka. Serangan terhadap penyedia layanan dan produsen perangkat keras/software meningkat. Penyerang menargetkan bagian hulu rantai pasokan untuk menyusupkan malware ke dalam sistem konsumen mereka .KOMPAS.com
3. Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) oleh Penyerang
Penjahat siber semakin memanfaatkan AI untuk mengotomatiskan serangan, merancang kampanye phishing yang lebih meyakinkan, dan mengembangkan konten palsu dengan akurasi tinggi. Penggunaan AI generatif memungkinkan pembuatan serangan yang lebih canggih dan sulit dideteksi .computradetech.com
4. Peningkatan Serangan Luring (Offline)
Serangan siber luring, seperti yang dilakukan melalui perangkat USB, meningkat 15% di Asia Tenggara pada 2024. Meskipun Indonesia mencatatkan penurunan, tren ini tetap menjadi perhatian, terutama di daerah-daerah yang sedang berkembang .Bisnis.com
5. Durasi Serangan yang Lebih Lama
Serangan siber kini berlangsung lebih lama. Rata-rata durasi serangan jangka panjang mencapai 253 hari, dengan waktu respons insiden sekitar 50 jam. Hal ini menunjukkan kompleksitas dan tantangan dalam mengatasi serangan siber .medcom.id
6. Serangan dari Dalam Negeri
Serangan siber yang berasal dari dalam negeri meningkat signifikan. Pada semester pertama 2024, Indonesia mengalami rata-rata 158 serangan per detik, dengan mayoritas berasal dari dalam negeri. Jakarta dan Depok menjadi daerah dengan jumlah serangan tertinggi kumparan.
🛡️ Langkah Mitigasi yang Disarankan
-
Peningkatan Keamanan Rantai Pasokan: Pastikan semua mitra dan penyedia layanan memiliki standar keamanan yang tinggi.
-
Pelatihan Keamanan Siber: Lakukan pelatihan rutin untuk karyawan agar dapat mengenali dan mengatasi potensi ancaman.
-
Pemantauan dan Respons Cepat: Implementasikan sistem pemantauan yang efektif dan tim respons insiden yang siap siaga.
-
Penerapan Teknologi Keamanan Terkini: Gunakan solusi keamanan yang dapat mendeteksi dan mencegah ancaman baru, termasuk yang berbasis AI.
Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan terkini tentang tren dan ancaman siber, kunjungi Cyberid.
0 Komentar